Penyakit Taeniasis, Berikut Cara Mengobatinya di 2023!

Penyakit Taeniasis – Taeniasis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh infeksi cacing pita. Cacing pita adalah parasit yang berbentuk pipih dan panjang, dan dapat hidup di usus manusia.

Terbuka di jendela baru www.lhliju.com

Ada dua jenis cacing pita yang dapat menyebabkan penyakit taeniasis, yaitu:

  • Taenia saginata, yaitu cacing pita yang terdapat di daging sapi.
  • Taenia solium, yaitu cacing pita yang terdapat di daging babi.

Penyebab Penyakit Taeniasis

Taeniasis dapat disebabkan oleh mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing pita. Telur cacing pita dapat ditemukan di kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi.

Cara Penularan Penyakit Taeniasis

Penyakit taeniasis dapat ditularkan melalui beberapa cara, yaitu:

  • Konsumsi daging setengah matang atau mentah : Daging setengah matang atau mentah yang mengandung telur cacing pita dapat menginfeksi manusia jika dikonsumsi. Telur cacing pita akan menetas di usus manusia dan berkembang menjadi cacing pita dewasa.
  • Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan : Makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan yang mengandung telur cacing pita juga dapat menginfeksi manusia.
  • Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi : Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi, seperti berjabat tangan atau berpelukan, dapat menyebabkan penularan taeniasis, terutama jika orang yang terinfeksi memiliki telur cacing pita di kulitnya.

Gejala Penyakit Taeniasis

Penyakit taeniasis umumnya tidak menimbulkan gejala pada orang dewasa. Namun, pada beberapa kasus, taeniasis dapat menyebabkan gejala-gejala berikut:

  • Nyeri perut
  • Kembung
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Penurunan berat badan
  • Lelah
  • Sakit kepala

Diagnosis Penyakit Taeniasis

Diagnosis penyakit taeniasis dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan penunjang.

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa gejala-gejala yang dialami pasien. Pada pemeriksaan laboratorium, dokter akan memeriksa sampel feses pasien untuk mencari telur cacing pita.

Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk diagnosis penyakit taeniasis antara lain:

  • Ultrasonografi (USG) : USG dapat digunakan untuk melihat adanya cacing pita di usus.
  • Rontgen : Rontgen dapat digunakan untuk melihat adanya cacing pita di usus.

Pengobatan Penyakit Taeniasis

Pengobatan penyakit taeniasis dapat dilakukan dengan obat-obatan antiparasit. Obat-obatan antiparasit yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit taeniasis antara lain:

  • Praziquantel : Praziquantel adalah obat antiparasit yang paling efektif untuk mengobati taeniasis. Obat ini dapat membunuh cacing pita dewasa dan larva cacing pita.
  • Niclosamide : Niclosamide adalah obat antiparasit yang juga efektif untuk mengobati taeniasis. Obat ini dapat membunuh cacing pita dewasa, tetapi tidak dapat membunuh larva cacing pita.

Baca Juga : Resep Makanan Yakitori Khas Jepang yang Dipanggang di 2023!

Pencegahan Penyakit Taeniasis

Pencegahan penyakit taeniasis dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

  • Memasak daging hingga matang : Daging harus dimasak hingga matang agar telur cacing pita mati. Daging sapi dan babi harus dimasak hingga suhu internalnya mencapai setidaknya 63 derajat Celcius.
  • Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kotoran manusia atau hewan : Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
  • Hindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi : Jika Anda memiliki gejala-gejala taeniasis, segera periksakan diri ke dokter.
  • Makan makanan yang diolah dengan higienis : Pastikan makanan yang Anda makan diolah dengan higienis, terutama makanan yang berasal dari luar.
  • Mengendalikan penyebaran cacing pita : Cacing pita dapat menyebar melalui kotoran manusia atau hewan yang terinfeksi. Buanglah kotoran manusia atau hewan secara benar.

Komplikasi Penyakit Taeniasis

Penyakit taeniasis umumnya tidak menimbulkan komplikasi pada orang dewasa. Namun, pada beberapa kasus, taeniasis dapat menyebabkan komplikasi-komplikasi berikut:

  • Obstruksi usus : Cacing pita dewasa dapat tumbuh hingga panjang 10 meter. Cacing pita yang tumbuh terlalu besar dapat menyebabkan obstruksi usus, yaitu penyumbatan saluran pencernaan.
  • Peradangan usus : Cacing pita dewasa dapat menyebabkan peradangan usus, yang dapat menyebabkan gejala-gejala seperti nyeri perut, diare, dan mual.
  • Cysticercosis : Cysticercosis adalah penyakit yang disebabkan oleh larva cacing pita. Larva cacing pita dapat menyebar ke organ-organ lain di tubuh, seperti otak, otot, dan mata. Cysticercosis dapat menyebabkan gejala-gejala seperti kejang, nyeri kepala, dan kebutaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *